Penguasaan bahasa asing menjadi nilai jual tinggi di era globalisasi ini. Tidak hanya bahasa Inggris, bahasa Jepang juga menjadi salah satu hal yang tidak ada salahnya untuk kita pelajari.
Layanan Jeducation: Kursus Online Bahasa Jepang Bersama Orang Jepang
Negara matahari terbit ini merupakan salah satu negara maju di dunia sehingga mampu menguasai bahasanya akan memberikan banyak keuntungan. Paling tidak kesempatan sekolah di Jepang akan terbuka lebih lebar. Peluang pekerjaan di berbagai perusahaanya juga sangat mungkin tercapai.
Stereotype: Bahasa Jepang Sulit
Bahasa Jepang termasuk sulit dipelajari dibandingkan bahasa lainnya. Beberapa bahkan menyatakannya sebagai salah satu bahasa yang paling sulit dipelajari di dunia. Hal ini salah satunya karena maknanya yang sangat konstektual. Ucapan dalam bahasa Jepang bisa diartian berbeda tergantung tingkat kesopanan dan konteks si pembicara.
Padahal sebenarnya Bahasa Jepang punya tata bahasa yang sederhana dan sangat teratur jika dibandingkan dengan Bahasa Inggris.
Sistem hurufnya juga lebih bervariasi dibandingkan orang Indonesia yang menggunakan sistem alfabet. Komunikasi secara lisan juga seringkali terganjal dengan logat pembicaranya sehingga artinya tidak tersampaikan. Namun hal itu tidak akan menjadi masalah jika memahami konsep belajar bahasa jepang dasar.
Punya Rencana untuk melanjutkan Pendidikan ke Jepang?
Dasar-dasar dalam bahasa Jepang
Ada sejumlah dasar atau pola yang bisa dijadikan patokan dalam mengusai bahasa ini. Ini harus diingat oleh orang-orang yang ingin fasih berbahasa Jepang dengan baik demi tujuan bisnis maupun pendidikan.
Jepang sendiri mengharuskan penguasaan bahasa Jepang di level tertentu bagi orang asing yang ingin mengambil sekolah kejuruan atau masuk universitas di sana. Jika tidak maka harus mengambil kelas khusus di sekolah bahasa selama 1,5 tahun.
Dan berikut beberada hal dasar yang dipelajari dalam kelas pengenalan bahasa ini.
Tata bahasa
Bahasa Jepang menggunakan pola urutan Subjek-Objek-Predikat dalam menyusun kalimatnya. Biasanya diselipkan pula beberapa imbuhan untuk memperjelas maknanya. Hanya saja maknanya tidak serta marta serupa dengan arti kata yang digunakan.
Tingkat formalitas antar pembicara menentukan jenis pilihan kata termasuk imbuhan yang digunakan. Pola yang sama ketika bicara pada adik tidak bisa diterapkan ketika bicara dengan guru yang dianggap lebih tinggi statusnya. Karena itulah, kontekstual merupakan pertimbangan yang penting dalam tata bahasa Jepang.
Tiga jenis huruf
Bahasa Jepang menggunakan tiga jenis huruf sebagai karakter dan simbolnya. Ketiganya yaitu Katakana, Kanji, dan Hiragana. Kanji dianggap sebagai jenis huruf yang paling sulit dikuasai bahkan oleh orang Jepang asli karena karakternya yang ribuan.
Kanji dikembangkan dari kanji Cina sehingga maknanya mirip meskipun cara bacanya berbeda.
Katakana dan Hiragana memiliki jumlah karakter lebih sedikit yaitu 48 dan lebih kasual termasuk untuk kata serapan. Sejumlah karakter tersebut hanya bisa dikuasai dengan cara dihapal. Sistem penulisannya berbeda dengan cara penulisan yang berbeda pula. Suatu kata bisa diartikan berbeda jika menggunakan huruf katakana atau kanji.
Nada bicara
Intonasi merupakan hal yang penting dalam Bahasa Jepang. Beda intonasinya maka beda pula makna katanya. Penggunaan intonasi dalam bahasa Jepang bisa dibedakan menjadi naik, turun, dan rata.
Umumnya ujaran yang menunjukkan rasa kekecewaan dan kesedihan menggunakan intonasi turun. Sedangkan pertanyaan pasti menggunakan intonasi tinggi. Sedangkan ujaran lainnya menggunakan intonasi yang relatif rata.
Keuntungannya bagi orang Indonesia adalah penggunaan intonasi Jepang dan Bahasa Indonesia cukup mirip. Karena itu, proses belajar pengucapannya akan lebih mudah jika dibandingkan dengan penulisan. Intonasi yang dipengaruhi oleh dialek daerah tertentu kadang juga bisa membedakan makna kalimat yang digunakan.
Japanese Language Profiency Test (JLPT)
Penguasaan bahasa Jepang diuji dengan Japanese Language Profiency Test ( JLPT ), semacam TOEFL, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang. Sejumlah kota besar di Indonesia melaksanakan testnya 2 kali dalam setahun. Hasilnya tes ini berlaku seumur hidup dan bisa digunakan untuk berbagai tujuan tergantu tingkatannya.
N1 adalah level tertinggi dan dianggap fasih sedangkan N5 ada level terendah untuk komunikasi sehari-hari.
Kemampuan dengan level N2 biasanya menjadi syarat minimal untuk melanjutkan kuliah di universitas di Jepang. Sertifikat ini juga bisa membuka kesempatan mendapatkan pekerjaan di perusahaan karena menunjukkan kemampuan bahasa Jepang secara tertulis dan lisan termasuk untuk bisnis. Level N1 adalah tingkat tertinggi untuk beberapa tema bahasan yang lebih berat.
Kuliah di jurusan kedokteran dan keilmuan teknis lain di Jepang mensyaratkan N5 untuk mendaftar ujian masuk seleksinya.
Program Belajar Bahasa Jepang
Berbagai sekolah bahasa Jepang tersedia untuk yang berminat melanjutkan sekolah ke Jepang. Kurikulumnya juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswanya. Banyak pula sekolah bahasa yang mengakomodir kebutuhan ujian masuk universitas bagi siswa asing. Karena itu, materinya tak sekedar bahasa Jepang saja melainkan juga subjek lain yang diujikan. Biasanya sekolah bahasa seperti ini berada di sekitar lingkungan universitas.
Program belajar bahasa Jepang sendiri biasanya terbagi menjadi program jangka pendek, jangka panjang, darmawisata dan kelas musim panas. Setiap program memiliki kriteria masing-masing dan biaya yang disesuaikan dengan fasilitas. Pendaftarannya juga bisa dilakukan di Indonesia dengan berbagai dokumen salah satunya paspor dan pas poto calon siswa. Untuk Anda yang mepunyai keinginan melanjutkan studi ke Jepang atau ingin belajar bahasa Jepang di Jepang. Anda bisa melihat program-program sekolahnya di Sini.
Konsultasikan rencana pendidikan ke Jepang Anda di Sini.
Untuk kamu yang ingin belajar bahasa Jepang dengan Native Speaker atau guru orang Jepang, Kamu bisa cek di sini: Kursus Online Bahasa Jepang
saya ingin belajar bahasa jepang
Mau bisa bahasa japang
Saya ingin belajar bahasa jepang
Saya ingin belajar bahasa Jepang