Persiapan Sekolah ke Jepang

Banyak yang bertanya, di manakah tempat yang tepat untuk belajar bahasa Jepang?
Untuk memudahkan mengambil keputusan, jawablah 4 pertanyaan di bawah ini:

Setelah menentukan tempat yang tepat untuk belajar bahasa Jepang di Jepang atau tempat yang tepat untuk melanjutkan studi s2 atau sekolah kejuruan di Jepang, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah memperkaya informasi terkait persiapan sekolah ke Jepang. Mulai dari, asrama, biaya hidup di jepang, dan persiapan seperti berikut ini:

Aplikasi Visa

student visa to japan
student visa to japan

Dokumen penting dalam mengajukan visa untuk belajar di Jepang adalah Sertifikat Kelayakan atau COE (Certificate of Eligibility). Sertifikat ini merupakan sertifikat kelayakan untuk status tempat tinggal dan digunakan sebagai bukti dalam mengajukan visa pelajar (student visa).

Peraturan visa

  • Untuk siswa jangka panjang

Setelah menerima status tempat tinggal, visa pelajar akan  memerlukan beberapa dokumen-dokumen sebagai berikut:

Dokumen yang digunakan dalam mengajukan visa setelah menerima sertifikat status kependudukan

  • Untuk siswa jangka pendek (lebih dari 15 hari, tetapi tidak lebih dari 90 hari)

Visa yang digunakan adalah visa untuk kunjungan sementara, yang  sama dengan visa untuk perjalanan atau mengunjungi teman. Berikut adalah dokumen yang dibutuhkan

Dokumen yang digunakan dalam aplikasi visa untuk Kunjungan Sementara

  • Setelah visa diterima, periksalah nama dengan benar
  • Periksalah jenis visa agar sesuai dengan status yang Anda terima
  • Visa berlaku selama 3 bulan (sebagai contoh, dari 02 Sep 18 – 02 Des 18), artinya siswa harus bepergian ke Jepang dalam periode yang ditentukan di atas. Jika tidak, visa akan dianggap batal
  • Periode visa sesuai dengan periode status kependudukan, mungkin 6 bulan, 1 tahun atau 2 tahun
  • Visa diklasifikasikan sebagai visa tunggal dan berlaku satu kali

Persiapan Berangkat ke Jepang

Dalam mempersiapkan barang yang akan dibawa ke Jepang, perlu dilakukan pemilihan secara selektif agar sesuai dengan kebutuhan hidup pada tahap awal di Jepang. Beberapa barang tambahan yang diperlukan dapat dikirimkan oleh keluarga ke Jepang atau membelinya di Jepang. Perlu diingat bahwa ukuran ruang siswa di Jepang tidaklah besar.

Pakaian

Pakaian untuk musim semi dan musim gugur harus disiapkan.

Untuk musim dingin, perlu disiapkan mantel berbahan wol dan pakaian luar yang ekstra tebal serta sweater.

Di universitas, para siswa biasa berpakaian nyaman karena tidak menggunakan seragam, kecuali sekolah. Namun, gunakanlah pakaian yang sederhana dan dapat dipakai di setiap saat. Mode di Jepang berubah dengan cepat. Kaus kaki bersih sangatlah penting karena beberapa tempat memerlukan untuk melepas sepatu.

Buku Teks

Pada tahap awal, siswa mungkin memerlukan kamus seperti kamus bahasa Indonesia-Jepang atau Inggris-Jepang untuk bisa mempelajari buku pelajaran agar terbiasa dengan bahasa Jepang.

Kamus elektrik (Denshi jisho) yang digunakan untuk mencari kata dalam bahasa Inggris-Jepang, dapat dibeli di Jepang seharga 20,000 – 30,000 yen

Dokumen Penting

Siswa harus membawa dokumen penting lainnya seperti transkrip nilai, hasil ujian bahasa Jepang, izin kerja (jika ada), berbagai tanda terima dan pembayaran sekolah, surat penerimaan, korespondensi dengan sekolah/institusi, dan lainnya. Dokumen tersebut dapat dibuatkan salinan dan diberikan kepada orang tua atau keluarga. Apabila dokumen tersebut hilang, siswa akan memiliki dokumen salinan/cadangan.

Uang Tunai

Siswa harus menyiapkan uang tunai dalam yen sesuai dengan kebutuhan selama di Jepang. Uang tersebut dipergunakan untuk pengeluaran seperti biaya transportasi, makanan, atau barang-barang lain yang dibutuhkan. Ketika tiba di Jepang, siswa harus membuka rekening di bank Jepang sehingga memungkinkan keluarga untuk mentransfer uang ke siswa.

Suvenir

Siswa dapat menyiapkan suvernir kecil dengan khas Indonesia untuk diberikan kepada teman-teman bangsa lain atau orang Jepang. Meskipun tidak mahal, tetapi lebih berharga.

Tas

Siswa hanya perlu membawa tas sesuai dengan kebutuhan. Sebuah koper besan dan satu tas ransel.

Bagasi

Bagasi yang diberikan oleh maskapai penerbangan adalah 20 kilogram per orang. Jika melebihi, maka dikenakan biaya ekstra. Tandai atau berikan nama pada koper yang dimasukkan ke bagasi, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Tas Tangan

Tas yang dibawa untuk menyimpan dokumen penting seperti paspor, tiket pesawat, sertifikat tempat tinggal, dan uang serta nama dan nomor yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat. Jangan menyimpan dokumen penting tersebut ke dalam koper.

Barang yang Dilarang

Bagasi yang masuk ke Jepang akan diperiksa secara menyeluruh oleh bea cukai Jepang. Oleh sebab itu, siswa perlu mengetahui barang-barang yang dilarang dibawa dan masuk Jepang. Barang-barang yang dilarang tersebut adalah ganja, semua jenis obat-obatan yang memberikan stimulan pada saraf (termasuk garam), senjata tajam, media yang mengandung konten pornografi, uang palsu, barang bajakan, serta hewan dan tumbuhan liar. Peraturan bea cukai sangatlah ketat. Hubungi kedutaan Jepang untuk informasi lebih lanjut mengenai pembatasan barang-barang yang masuk ke Jepang.

Persiapan Lainnya

  • Persiapan kesehatan

Siswa yang tidak sehat atau mempunyai penyakit, sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Apabila ada obat yang harus diminum dalam jangka panjang, mintalah resep untuk obat tersebut agar bisa dibeli di Jepang. Mintalah sertifikat medis atau surat keterangan medis kepada dokter atau rumah sakit untuk obat yang digunakan. Periksalah kondisi gigi sebelum berangkat ke Jepang. Perlu diketahui bahwa biaya perawatan gigi di Jepang sangatlah mahal.

  • Persiapan bahasa

Jika siswa memiliki waktu lebih, pergunakanlah untuk belajar bahasa Jepang. Walaupun siswa belajar di program internasional yang menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajarannya, siswa memerlukan bahasa Jepang untuk kehidupan sehari-hari dan berkomunikasi dengan orang Jepang. Selain itu, siswa harus mempersiapkan diri dengan belajar terminologi sesuai dengan bidang studi yang diambil, agar mempercepat siswa dalam memahami pelajaran.