Jenis Part-time yang Bisa diambil di Jepang?

kerja part-time di Jepang

Di Jepang, siswa-siswanya sejak SMA sudah terbiasa kerja part-time di luar jam sekolah atau saat sedang libur panjang. Pelajar asing yang kerja di Jepang juga memiliki kesempatan yang sama. Selain bisa mengaplikasikan ilmu bahasa Jepang di lingkungan lain di luar sekolah, gaji yang didapat dari kerja part-time juga bisa membantu meringankan biaya hidup selama di sana.

Lalu, bagaimana kerja part-time di Jepang itu?

kerja part-time di Jepang
Sumber: https://jpninfo.com/12320/waitress-baito

Syarat Baito / Kerja Part-time di Jepang

Kerja part-time di Jepang disebut arubaito atau baito. Pelajar asing bisa mendaftarkan diri untuk baito asalkan sudah mendapat izin dari sekolah. Tidak semua orang diperbolehkan kerja baito. Pada beberapa persyaratan beasiswa misalnya, ada yang mencantumkan bahwa penerima beasiswa tidak boleh kerja baito dan harus fokus dalam belajar. Beberapa sekolah bahasa pun ada yang melarang siswanya baito karena kondisi tertentu. Pastikan perihal izin baito ini kepada sekolah sebelum berangkat ke Jepang, ya.

Setelah memastikan sekolah atau beasiswa terkait mengizinkan part-time, pemilik visa pelajar harus melengkapi formulir Permission to Engage in an Activity Other Than That Permitted by the Status of Residence Previously Granted. Formulir ini bisa didapatkan dari sekolah atau unduh sendiri dari situs imigrasi Jepang. Formulir yang sudah diisi harus diserahkan pada petugas imigrasi saat tiba di Jepang. Maka petugas imigrasi akan memberi cap izin beraktivitas atau dalam hal ini baito pada kartu izin tinggal atau zairyuu kaado.

Setelah memiliki cap, diperkenankan kerja baito maksimal 28 jam per minggu. Jika tidak memiliki cap ini pada kartu izin tinggal, maka aktivitas baito yang dilakukan adalah ilegal.

Cara Mendaftar Baito

Cara mendapatkan baito bisa dengan proses berikut:

  1. Cari informasi

Cara paling praktis mencari informasi lowongan baito adalah melalui papan pengumuman yang ada di sekolah. Biasanya sekolah memasang lowongan baito yang lokasinya tidak jauh dari sekolah. Atau bisa juga mencari info lewat teman-teman lain atau berkeliling wilayah pertokoan dan mencari pengumuman bertuliskan アルバイト yang berarti toko tersebut sedang buka lowongan. Jika sudah mahir membaca tulisan Jepang (level N3 ke atas) bisa juga mencari lewat majalah atau situs baito.

  1. Memastikan kesesuaian lowongan

Pastikan apakah lokasi, gaji, waktu bekerja, dan posisi pekerjaan yang ditawarkan memang sesuai dengan kemampuan dan tidak mengganggu aktivitas utama untuk belajar. Pastikan juga apakah gaji perjam yang diberikan sesuai dengan upah minimum kota tempat tinggal (upah minimum berbeda per wilayah sesuai dengan standar hidup. Upah minimum Tokyo adalah yang tertinggi  ¥1,041/jam)

  1. Menulis CV

Di Jepang, untuk kerja paruh waktu juga harus menyerahkan CV yang layak. Jepang memilki format khusus CV sendiri dan kertasnya bisa dibeli di toko buku atau minimarket (konbini). Tulis CV dalam bahasa Jepang. Jika belum terlalu mahir berbahasa Jepang, bisa minta tolong teman atau guru di sekolah untuk bantu membaca dan memeriksa CV yang sudah dibuat.

kerja part-time di Jepang
Sumber: gtalent.jp
  1. Mengirimkan CV

Pastikan melalui lowongan yang dibuka apakah CV bisa dikirimkan lewat email atau harus dibawa langsung ke toko atau tempat yang membuka lowongan pekerjaan.

  1. Wawancara

Jika CV dikirimkan via email atau pos, maka perlu membuat janji wawancara terlebih dulu. Datang wawancara harus tepat waktu. Jika CV diserahkan langsung, biasanya wawancara dilakukan saat itu juga. Persiapkan wawancara dengan baik. Siapkan jawaban seputar latar belakang pribadi, kegiatan sehari-hari, dan kenapa memilih bekerja di tempat tersebut dengan posisi yang diajukan.

  1. Siap untuk bekerja

Biasanya pengumuman penerimaan kerja akan diberitahukan paling lama seminggu setelah wawancara. Jika setelah seminggu tidak ada kabar, maka kemungkinan besar tidak diterima. Jika diterima, pastikan kapan jadwal pertama mulai kerja dan apa yang harus disiapkan untuk bekerja (misalnya memakai sepatu yang nyaman dsb).

Jenis-jenis Baito / Kerja Part-time di Jepang

Ada banyak sekali jenis-jenis baito di Jepang yang bisa diambil oleh pelajar asing. Berikut ini adalah beberapa contoh saja jenis baito yang umum dilakukan oleh pelajar asing.

  1. Guru Bahasa Inggris

Untuk yang kemampuan bahasa inggrisnya hampir mendekati native, bisa mendaftar sebagai guru bahasa Inggris di taman kanak-kanak, guru private, atau online. Informasi lowongan ini pun selalu ditulis dalam bahasa Inggris dan tidak perlu kemampuan bahasa Jepang yang mahir.

  1. Petugas housekeeping di hotel atau guesthouse

Jenis baito ini juga tidak membutuhkan kemampuan bahasa Jepang mahir karena tidak bertemu dengan kustomer langsung dan hanya membersihkan kamar. Umumnya pekerjaan ini juga dilakukan pagi ke siang hari.

  1. Pegawai restoran / kafe

Untuk baito ini biasanya membutuhkan kemampuan bahasa Jepang yang cukup mahir jika ingin bertugas di hall yang melayani pembeli dan memegang kasir.  Jika tidak terlalu lancar bahasa Jepang tapi pintar memasak, maka bisa bekerja di dapur. Selain bahasa, kerja di restoran baik sebagai pelayan maupun petugas dapur harus tanggap dan bisa bekerja dengan cekatan.

  1. Pegawai konbini (convenience store)

Pegawai konbini juga harus memiliki kemampuan bahasa Jepang yang cukup mahir karena pasti akan melayani pembeli langsung. Selain itu juga harus teliti mengecek stok barang-barang dan pintar menggunakan mesin kasir.

Sumber: https://www.tsunagulocal.com/en/79961/
  1. Pegawai retail / drug store / dan toko-toko lainnya

Sama seperti baito-baito lain yang berhubungan dengan kustomer, pegawai retail, drug store, dan toko-toko lainnya juga harus mahir bahasa Jepang. Selain itu pegawai toko juga harus memiliki daya ingat yang baik untuk menghapal semua barang yang dijual.

PENTING!!
Setelah mengetahui syarat dan jenis-jenis baito, perlu diperhatikan juga poin-poin berikut:

1. Baito tidak boleh lebih dari 28 jam per minggu. Pelanggaran ini bisa berakibat fatal sampai berupa deportasi.

2. Pelajar tidak boleh bekerja di industri hiburan dewasa, seperti: bar, pachinko, love hotel, salon pijat, game center, dll. Jika ketahuan maka akan dikeluarkan dari sekolah yang akan berujung deportasi.

3. Baito tidak boleh mengganggu aktivitas belajar

4. Izin baito berakhir saat status sebagai pelajar di sekolah yang bersangkutan juga berakhir (misalnya: lulus dari sekolah, dikeluarkan, berhenti).

Sebagai pelajar, baito di Jepang merupakan kesempatan yang bagus untuk melatih kemampuan bahasa Jepang dan merasakan masyarakat sosial Jepang secara riil di luar lingkungan sekolah. Selain menambah uang saku, sangat baik untuk melihat baito sebagai sarana untuk meningkatkan diri. 

Bagaimana, kira-kira tertarik mencoba baito yang mana? 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *