Serunya Homestay Sambil Sekolah di Jepang!

Credit : MATCHA

Siapa sih yang tidak ingin bersekolah di luar negeri? Apalagi kalau sekolah di Jepang. Dengan sistem pendidikan dan teknologinya yang terkenal  sudah sangat maju tersebut, tentunya memancing hasrat para penimba ilmu untuk menempuh pendidikan di negeri sakura.

Meski menarik, namun tidak sedikit juga yang masih merasa ragu karena harus tinggal lama di Jepang. Tinggal di negeri orang lain memang tidak mudah. Butuh adaptasi akan kebiasaan dan kebudayaan setempat. Ya,  Jepang memang terkenal akan ragam kebudayaan dan kebiasaan masyarakatnya yang khas, dan pastinya berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Belum lagi untuk masalah penginapan. Banyak calon pelajar yang biasanya merasa bingung harus memilih menyewa apartemen, berbagi kamar dengan teman, atau tinggal di asrama sekolah.  

Menjawab beragam keraguan tersebut akhirnya banyak perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membuat program homestay di sana. Apa sih yang dimaksud dengan program homestay itu? Yuk simak penjelasannya.

Menginap di rumah warga

Credit : Japan Indonesia Network

Homestay bisa dibilang sebagai salah satu bentuk penginapan. Namun berbeda dengan hotel atau apartemen, homestay akan mengharuskan para tamunya untuk menginap di rumah milik penduduk setempat.  

Singkatnya, homestay ini mirip dengan kegiatan menginap di rumah orang lain. Artinya para pelajar asing yang bersekolah di Jepang bisa menginap di rumah milik warga Jepang setempat.  Warga yang tinggal dengan para pelajar tersebut biasa disebut Host Family. Nantinya mereka akan berperan sebagai orang tua angkat yang bertanggung jawab mengenai segala kebutuhan hidup tamu (guest) selama tinggal di sana.

Menjelang liburan musim panas atau dingin, biasanya mulai banyak beredar poster atau brosur terkait homestay. Pelajar asing yang sedang menempuh pendidikan di Jepang seringkali jadi sasaran utama program ini. Mereka bisa mendaftar program homestay ini melalui foreign student office dengan durasi yang berbeda-beda. Bisa mencapai hitungan hari atau bulan. Tergantung pada keperluannya.

Ada juga  homestay yang diadakan bersamaan dengan waktu Summer School. Program ini bisa diikuti oleh pelajar asing yang datang ke Jepang untuk mengikuti Summer School. Tidak semua host bisa mengikuti kegiatan ini . Penyelanggara Summer School akan melakukan seleksi ketat untuk mendapatkan host family yang terbaik.

Pilihan Pelajar Asing

Credit : Study Aboard Center

Dalam satu rumah homestay, biasanya hanya bisa diisi maksimal oleh dua guest. Ada juga yang bisa menampung lebih. Tergantung dari kemampuan pemilik rumah yang menerima.  Pemilik rumah ada yang berupa keluarga  atau hanya perorangan.

Homestay biasanya menjadi pilihan para pelajar asing di Jepang karena biayanya yang lebih murah. Melansir dari wiranurmansyah.com, rate homestay di Jepang biasanya hanya berkisar 8000 Yen per malam. Tentunya jauh lebih murah dibanding menyewa penginapan atau ryokan yang tarifnya bisa mencapai lebih dari 20.000 Yen per malamnya. 

Bahkan ada juga homestay yang sama sekali tidak memungut biaya. Biasanya host family tersebut hanya ingin memanfaatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang asing, sekaligus mempelajari budayanya. Orang Jepang memiliki kebiasaan timbal balik. Maksudnya adalah jika menerima kebaikan, maka mereka akan balas memberi kebaikan. Masyarakat Jepang juga memiliki kebiasaan untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain. Ibarat kata, sekali kenal akan berteman selamanya. Karenanya, host family Jepang biasanya akan melayani para guest dengan sebaik mungkin agar hubungan mereka bisa terus berlanjut dengan baik.

Selain faktor biaya, tempat yang ditinggali juga jadi alasan para pelajar memilih program homestay. Yang ditinggali ketika homestay adalah rumah warga Jepang. Tak heran kalau rumahnya memiliki gaya jepang yang terkesan sederhana dan otentik. Apalagi dengan bahan materialnya yang mayioritas terbuat dari kayu. Bisa menambah kesan arstistik yang membuat betah untuk diinapi.

Kehadiran host family juga bisa menjadi salah satu obat rindu para guest yang harus tinggal jauh dari keluarga di rumah. Dengan kegiatan sarapan, makan siang, serta makan malam yang dilakukan bersama-sama, akan membuat guest merasa menjadi bagian dari keluarga host family.

Ramah Muslim

                                                        Credit : Character Building Institute

Selain makan bersama, guest juga bisa melakukan berbagai kegiatan lain bersama host family. Misalnya saja berkebun. Ada beberapa host family yang memang memiliki kebun atau sawah sendiri. Biasanya mereka tinggal di daerah pedesaan yang sejuk dan asri.

Bukan hanya memetik dan menanam, biasanya host family akan menggunakan hasil kebun atau sawah tersebut untuk membuat makanan. Terbayang kan bagaimana serunya memasak dengan bahan-bahan yang dipetik sendiri.

Guest seringkali ikut membantu dalam membuat masakan bersama host family. Masakan yang dibuat biasanya adalah hidangan rumahan khas Jepang. Misalnya tempura atau kroket daging. Sambil membantu, guest juga bisa mempelajari cara membuat makanan khas Jepang dari host family.

Untuk guest yang beragama islam, tidak perlu khawatir. Karena saat ini sudah banyak program homestay yang ramah muslim. Artinya masakan yang dibuat oleh host family menggunakan bahan-bahan yang  halal.

Ya, host family di Jepang banyak yang sudah mempelajari tentang kebutuhan kaum muslim agar bisa memberikan pelayanan terbaik pada mereka. Sebut saja dengan membeli peralatan masak dan makan khusus muslim, hingga menyediakan tempat shalat untuk mereka. Tidak jarang host family sudah mengetahui waktu ibadah kaum muslim, bahkan mengingatkan mereka untuk beribadah. Jadi untuk pelajar muslim, tidak perlu khawatir lagi untuk mengikuti kegiatan ini.

Belajar Bahasa Jepang

Credit : Japan Attraction

Meski sering menerima tamu asing, namun perlu diingat kalau tidak semua host family bisa berbahasa inggris dengan baik. Walau begitu, guest dan host family tetap dapat saling berkomunikasi menggunakan aplikasi Google Translate atau sejenisnya.

Tinggal bersama host family juga bisa menjadi kesempatan bagi guest untuk belajar dan melatih berbicara dalam bahasa Jepang, langsung dari native speaker-nya. Tidak perlu malu jika belum lancar berbahasa jepang. Host family sudah memaklumi hal tersebut dan akan mengajarkan para guest sebisa mungkin.

Homestay bukan hanya sekadar menginap. Banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan bersama host family. Misalnya memasak, berkebun, dan berwisata bersama. Agar pengalaman yang didapat bisa lebih maksimal, sebaiknya terapkan tips berikut.

  1. Sering berinteraksi

Homestay hanya bersifat sementara. Artinya ada batas waktu untuk melakukannya sebelum kembali ke tanah air. Karenanya, manfaatkan momen-momen homestay  ini untuk banyak berinteraksi dengan host family. Bisa berbincang-bincang mengenai kebudayaan dan kebiasaan masing-masing atau sekadar informasi kecil lainnya.

Mungkin sudah banyak yang tahu kalau orang Jepang terkenal akan kesopanannya dalam bertutur kata. Mereka tidak akan ragu untuk mengajak para pelajar asing untuk berbincang mengenai kebudayaan Jepang.

Jangan merasa takut jika tidak bisa berbahasa Jepang dengan lancar. Gunakan aplikasi terjemahan untuk membantu komunikasi. Tambahkan juga ekspresi dan bahasa tubuh agar lebih mudah dimengerti.

  • Abadikan momen

Menginap di rumah warga Jepang bisa menjadi kenangan indah tersendiri. Karena itu, selalu abadikan tiap momen yang terjadi sebagai kenang-kenangan nanti. Bisa berupa foto dan video berisi kegiatan-kegiatan bersama host family. Nantinya foto dan video tersebut akan menjadi bukti pertemanan antara guest dengan host family, yang tentunya akan semakin menguatkan ikatan di antara mereka.

  • Tawarkan bantuan

Ibarat kata menumpang di rumah orang, jangan sampai terlena dengan kemanjaan yang diberikan tuan rumah. Selalu tawarkan bantuan pada host family dalam hal-hal tertentu, misalnya memasak dan mencuci. Dengan begitu, guest juga bisa sembari mempelajari kebiasaan dari masyarakat Jepang.

  • Beri hadiah terbaik

Setelah menerima kebaikan dari host family, sebaiknya guest memberikan sebuah hadiah sebagai kenang-kenangan. Memang tidak ada aturan tertulis tentang ini. Namun tidak ada salahnya untuk memberikan sesuatu, bukan? Beri para host family barang yang memberikan kesan akan kehadiran kita. Misalnya lukisan atau gelang batu.

Merasakan kehidupan di Jepang dengan membaur bersama warganya adalah salah satu cara terbaik untuk mempelajari kebudayaan lokal di sana. Sembari bersekolah di Jepang, tidak ada salahnya coba mengikuti program homestay yang bisa memberi pelajaran dan pengalaman  menyenangkan yang tak akan terlupakan seumur hidup. Yuk, coba sekarang!

One Reply to “Serunya Homestay Sambil Sekolah di Jepang!”

  1. Mohon bisa info lebih lengkap homestay di jepang untuk anak saya umur 20 tahun Tamat SMA mau belajar bahasa dan BUDAYA Jepang. Sambil trading saham dan forex? Termasuk biaya home stay di jepang 6 Bulan – 1 tahun . Mhn info Kirim ke email saya dibawah ini.
    Terima kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *