Cara Kuliah di Jepang dan Tips Persiapannya

todai university japan

Mungkin itu akan menjadi ungkapan baru yang banyak dipertimbangkan dan dibagikan kaum milenial, terlebih bagi mereka yang akan melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

Jepang sendiri memiliki banyak keunggulan yang menyebabkannya menjadi salah satu destinasi paling populer untuk dikunjungi ataupun menuntut ilmu. Nah, secara garis besar  ada beberapa keunggulan yang paling menonjol dari negara sakura ini. Misalnya saja:

  1. Budaya disiplin yang sangat kental.
  2. Menjadi salah satu negara yang banyak berkonstribusi di bidang teknologi dan mesin.
  3. Memiliki jajaran universitas ternama yang masuk ke dalam 100 besar ranking dunia.

Selain contoh di atas, masih banyak keunggulan lainnya yang tidak bisa Kita pandang sebelah mata. Dan pastinya, keunggulan tersebut juga banyak memberikan pengaruh kepada generasi muda untuk kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya menuju negara jepang ini.

Berbicara mengenai jejang pendidikan lanjut, ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk bisa berkuliah di Jepang. Entah itu kuliah dengan beasiswa atau tidak, peluang untuk berhasil masuk dan menyimpan satu kursi kuliah tetaplah sama.

Sebagian dari Anda mungkin kemudian akan bertanya-tanya, bagaimanakah cara untuk bisa berkuliah di Jepang?

Cara Kuliah di Jepang

Untuk bisa berkuliah di jepang, ada dua jenis cara yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah kuliah dengan menggunakan beasiswa dan yang kedua adalah menggunakan biaya mandiri.

1. Menggunakan Beasiswa

Terdapat 2 jenis beasiwa paling populer yang banyak direbutkan oleh siswa dari Indonesia. Yaitu beasiswa Monbukagakusho dari pemerintah jepang dan Mitsui Bussan dari perusahaan swasta.

Dokumen yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa di atas sebenarnya sama saja, hanya dibedakan oleh skema dan seleksi yang dilakukan.

Untuk beasiswa Monbokagakusho sendiri, dokumen yang harus dikumpulkan untuk jenjang Gakubu/ S1 adalah surat rekomendasi, motivation letter, skhun/ ijazah, print out aktivasi akun, serta transkrip nilai. Dan kesemuanya haruslah dikirimkan ke alamat kedutaan jepang di Jakarta dalam satu amplop.

Berbeda halnya dengan Mitsui Bussan yang malah membaginya menjadi 3 tahapan berbeda dan bukan mengirimkan semua dokumennya secara langsung dalam satu paket. Dalam setiap tahapan ada beberapa tes yang harus dilalui oleh calon applicant.

2. Biaya Mandiri

Cara kedua yang bisa ditempuh ketika seseorang hendak melanjutkan pendidikannya ke Jepang ialah dengan menggunakan biaya mandiri.

Untuk mendaftar kuliah secara mandiri dan tentu saja dengan biaya sendiri, maka ada beberapa perbedaan ketentuan yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah:

  • Usia minimal dari pendaftar adalah 18 tahun dan dibuktikan dengan surat resmi seperti KTP ataupun akta kelahiran.
  • Wajib memiliki sertifikat bahasa JLPT minimal N2.
  • Sudah lulus dari sekolah menengah atas, dibuktikan dengan adanya ijazah dan surat rekomendasi dari guru/ kepala sekolah yang dibubuhkan tandatangan serta cap sekolah di dalamnya.
  • Memiliki hasil tes EJU (Examination for Japanese University) .

Selain dokumen di atas, Anda juga perlu menyiapkan dokumen lain seperti surat rekomendasi, motivation letter, hingga passport dan dokumen lainnya sesuai dengan permintaan dari universitas yang akan dituju.

Perlu dicatat bahwa setiap universitas memiliki ketentuan dan syarat yang berbeda-beda. Jadi Anda haruslah rajin dalam mengupdate informasi mengenai hal tersebut pada laman resmi universitas terkait.

Setelah semua dokumen sudah berhasil terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengirimkannya ke pihak universitas. Ingat, Anda diharuskan sudah mengirimkan semua dokumen yang diperlukan 6-10 bulan sebelum masa kuliah dimulai.

Untuk masa permulaan kuliah di jepang sendiri sebenarnya dibagi menjadi 2. Yakni pada bulan April dan Oktober.

Jika semuanya sudah dikirimkan, Anda perlu menunggu konfirmasi dari pihak kedutaan Jepang atau diinformasikan oleh pihak universitas secara langsung. Konfirmasi pengumuman ini pun biasanya diberikan 3-4 bulan setelah aplikasi pendaftaran dikirimkan.

Langkah selanjutnya yang perlu ditempuh adalah membuat visa pelajar, jika Anda sudah dikonfirmasi menjadi mahasiswa universitas terkait.

Setelah semua skema pendaftaran di atas selesai, Anda hanya perlu bersiap-siap untuk berangkat dan menimba ilmu dengan sungguh-sungguh di Jepang. Cukup mudah bukan?

Tips Survive Saat Kuliah di Jepang

Tinggal di negeri orang rasanya sangat berbeda dengan saat Anda tinggal di negeri sendiri bukan? Jauh dari orang tersayang, rindu masakan rumah, dan faktor ‘indonesia banget’ lainnya pasti akan membuat Anda merasa kangen.

Nah, Kami telah menyiapkan beberapa tips sederhana untuk itu. Simak uraiannya berikut ini yuk!

  1. Sesekali masak sendiri untuk mengobati rasa rindu akan kampung halaman.
  2. Jangan pernah takut kehabisan uang di negeri orang. Di jepang sendiri, para mahasiswa/i diperbolehkan untuk bekerja secara part time atau Arubaito dengan ketentuan tidak lebih dari 24 jam setiap minggunya. Dan upah yang diterima pun cukup untuk memenuhi beberapa kebutuhan Anda di sana.
  3. Perbanyak relasi Anda agar masa kuliau tidak terasa membosankan.
todai university japan
Todai university japan

Itulah beberapa tips sederhana yang mungkin bisa membantu Anda untuk survive sesaat setelah Anda diterima untuk menjadi mahasiswa/i di Jepang. Ingat, setelah mendapatkan banyak ilmu di sana, Anda harus kembali ke Indonesia dan membangun negeri ini bersama-sama.

Jika tidak dimulai dari Anda, kapan Indonesia bisa maju?


Konsultasi GRATIS seputar melanjutkan sekolah di Jepang, pendaftaran sekolah, dan lain-lain:
WhatsApp atau telp
Afi: +62 812-9726-5232
Amalia: +62 852-1580-2559

IG: @jeducation_indonesia (informasi studi dan kursus bahasa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *